berjalan di tengah keramaian, terlihat tak ada yang aneh,, hanya saja
tak biasanya seorang pemuda berjalan kaki menyusuri jalanan yang
panas..langkahnya hampir terhenti karena sebuah bunga yang tumbuh dari
tanah di sekitarnya,
dia hanya tersenyum, kemudian memakai penutup kepalanya, kembali berjalan lebih mantap, meskipun wajahnya terus menunduk.
di
sela-sela perjalananya itu, sesekali dia merogoh saku celananya,
mengeluarkan telfon genggam, kemudian memasaukkanya lagi ke dalam saku..
sebagaimana lamanya awan membentuk mendung, selama itulah dia berjalan, himgga sampai pada sebuah taman kota yang sepi.
untungnya
hari ini bukan akhir pekan ataupun hari perayaan, sehingga kemurungan
yang dia alami tak terlihat oleh terlalu banyak orang, yang bisa ia
lakukan hanyalah duduk, melepas lelah, tak hanya kakinya yang sedari
tadi bergerak membawanya hingga jauh kemari, tetapi sejak entah kapan,
hatinya diam, namun merasakan lelah yang teramat sangat, seperti itulah
kelelahan hati memberi kekuatan untuk seluruh anggota tubuh,,setiap
saat, semakin ia menangis maka semakin bisa dia berteriak, semakin
terasa sesak hatinya, maka semakin kuat dia mampu berlari, juga semakin
ia rsa kesedihan saat itu, maka entah dari mana dia peroleh kekuatan
untuk melakukan hal-hal gila..hari itu Tuhan memberikan semua jawaban
padanya, jawaban atas segala beban batin yang ia tanggung.
sepasang kekasih melewati pemuda itu, tanpa menyapa dirinya yang tengah duduk dan tertunduk.
hatinya
terasa amat perih, bukan karena wanita itu menggandeng kekasihnya, tapi
karena wanita itu, bersama kekasihnya mengingatkannya pada masa dimana
dia pernah merasakan apa yang namanya CINTA,"haruskah mereka berdua
terlihat olehku?" pikirnya dengan sinis..sepasang kekasih itu kemudian
terlihat tengah duduk berdua di sebuah ayunan yang berada di sisi
taman..
mencengangkan, ketika dia melihat mereka, tiba-tiba saja
dia membayangkan saat ketika duluia pernah juga bermain ayunan dengan
seseorangyang ia sayangi dan ia anggap menyayanginya..
hatinya
menangis, karena pada kenyataanya sekarang adalah, dia terduduk sendiri,
tak ada lagi seseortang yang tiba-tiba menghampirinya menawarinya
es-cream, atau seseorang yang tiba-tiba menggenggam erat tangannya..
miris,
melihatnya tersenyum tetapi air mata tak henti menetes dari kelopak
matanya..dialah yang tersakiti, dialah yang merasa tak pantas
mendapatkan cinta, dia begitu menyedihkan, karena satu hal, CINTA..
tak
adacinta yang menghampirinya, tak ada kasih sayang yang memberinya
semangat hidup, tak ada seseorang yang membuat hatinya mempunyai
tujuan..dia keluarkan lagi telefon genggamnya, melihat sebuah nomor,
nomor pada kontaknya itu seakan tersenyum, namun apa daya sekarang dia
hanya bisa mengagumi seseorang yang mempunyai nomor itu.. jangan
tanyakan, karena tak sedikitpun dia punya keberanian menghubunginya..
wanita
itu terlalu hebat untuknya, wanita itu terlalu cantik untuknya, terlalu
indah, dan tentu saja dia harus bersaing dengan orang lain untuk
mendapatkannya.. jadi untuk apa ?
sekarang apapun yang ia lakukan terasa sepi..hingga..
"kak,
mau beli bunga ngga ?" gadis kecil tersenyum padanya, menawarkan
bunga.. "kakak tau ngga bunga mawar ini lambang cinta, orang yang
menerimanya pasti sangat senang"dia tersenyum lalu menjawab.. " untuk
apa dik, kaka ngga punya siapapun buat dikasih mawar"
"loh kok
gitu kak ?"iya, kakak ngga punya pacar""itu aku juga tau kak, ngga
mungkin kalo punya trus kaka kesini sendirian""iya, makanya" dia
tersenyum dengan kepolosan gadis kecil itu.."tapi kak, siapa bilang
CINTA itu hanya bisa kita kasih ke pacar""maksudnya ?""emang kakak ngga
punya temen ? keluarga?"
"punya""emang yang bisa sayang sama kakak cuman pacar? kkak ngga sadar, mereka bisa lebih menyayangi kakak"
"tapi"
belum selesai, gadis itu memotong..
"
nih kak, jangan terlalu dipikir kalo ngga punya pacar, kakak kayagini
sedih, tetapi malah menjauh dari temen dan keluarga, memang pap ? memang
pacar itu Tuhannya kakak apa ?"sejenak putaran waktu serasa berhenti.."
sinih kakak beli satu, karna kamu pinter "
" asiiikk, nih kak, aku pilihin yang paling bagus"
setelah ia menerima bunga itu kemudian
"ini buat kamu dik" untuk pertama kalinya dia tersenyum tanpa beban..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar