Senin, 14 Juli 2014

sekuntum kegelisahan

berjalan di tengah keramaian, terlihat tak ada yang aneh,, hanya saja tak biasanya seorang pemuda berjalan kaki menyusuri jalanan yang panas..langkahnya hampir terhenti karena sebuah bunga yang tumbuh dari tanah di sekitarnya,
dia hanya tersenyum, kemudian memakai penutup kepalanya, kembali berjalan lebih mantap, meskipun wajahnya terus menunduk.
di sela-sela perjalananya itu, sesekali dia merogoh saku celananya, mengeluarkan telfon genggam, kemudian memasaukkanya lagi ke dalam saku..
sebagaimana lamanya awan membentuk mendung, selama itulah dia berjalan, himgga sampai pada sebuah taman kota yang sepi.
untungnya hari ini bukan akhir pekan ataupun hari perayaan, sehingga kemurungan yang dia alami tak terlihat oleh terlalu banyak orang, yang bisa ia lakukan hanyalah duduk, melepas lelah, tak hanya kakinya yang sedari tadi bergerak membawanya hingga jauh kemari, tetapi sejak entah kapan, hatinya diam, namun merasakan lelah yang teramat sangat, seperti itulah kelelahan hati memberi kekuatan untuk seluruh anggota tubuh,,setiap saat, semakin ia menangis maka semakin bisa dia berteriak, semakin terasa sesak hatinya, maka semakin kuat dia mampu berlari, juga semakin ia rsa kesedihan saat itu, maka entah dari mana dia peroleh kekuatan untuk melakukan hal-hal gila..hari itu Tuhan memberikan semua jawaban padanya, jawaban atas segala beban batin yang ia tanggung.
sepasang kekasih melewati pemuda itu, tanpa menyapa dirinya yang tengah duduk dan tertunduk.
hatinya terasa amat perih, bukan karena wanita itu menggandeng kekasihnya, tapi karena wanita itu, bersama kekasihnya mengingatkannya pada masa dimana dia pernah merasakan apa yang namanya CINTA,"haruskah mereka berdua terlihat olehku?" pikirnya dengan sinis..sepasang kekasih itu kemudian terlihat tengah duduk berdua di sebuah ayunan yang berada di sisi taman..
mencengangkan, ketika dia melihat mereka, tiba-tiba saja dia membayangkan saat ketika duluia pernah juga bermain ayunan dengan seseorangyang ia sayangi dan ia anggap menyayanginya..
hatinya menangis, karena pada kenyataanya sekarang adalah, dia terduduk sendiri, tak ada lagi seseortang yang tiba-tiba menghampirinya menawarinya es-cream, atau seseorang yang tiba-tiba menggenggam erat tangannya..
miris, melihatnya tersenyum tetapi air mata tak henti menetes dari kelopak matanya..dialah yang tersakiti, dialah yang merasa tak pantas mendapatkan cinta, dia begitu menyedihkan, karena satu hal, CINTA..
tak adacinta yang menghampirinya, tak ada kasih sayang yang memberinya semangat hidup, tak ada seseorang yang membuat hatinya mempunyai tujuan..dia keluarkan lagi telefon genggamnya, melihat sebuah nomor, nomor pada kontaknya itu seakan tersenyum, namun apa daya sekarang dia hanya bisa mengagumi seseorang yang mempunyai nomor itu.. jangan tanyakan, karena tak sedikitpun dia punya keberanian menghubunginya..
wanita itu terlalu hebat untuknya, wanita itu terlalu cantik untuknya, terlalu indah, dan tentu saja dia harus bersaing dengan orang lain untuk mendapatkannya.. jadi untuk apa ?
sekarang apapun yang ia lakukan terasa sepi..hingga..
"kak, mau beli bunga ngga ?" gadis kecil tersenyum padanya, menawarkan bunga.. "kakak tau ngga bunga mawar ini lambang cinta, orang yang menerimanya pasti sangat senang"dia tersenyum lalu menjawab.. " untuk apa dik, kaka ngga punya siapapun buat dikasih mawar"
"loh kok gitu kak ?"iya, kakak ngga punya pacar""itu aku juga tau kak, ngga mungkin kalo punya trus kaka kesini sendirian""iya, makanya" dia tersenyum dengan kepolosan gadis kecil itu.."tapi kak, siapa bilang CINTA itu hanya bisa kita kasih ke pacar""maksudnya ?""emang kakak ngga punya temen ? keluarga?"
"punya""emang yang bisa sayang sama kakak cuman pacar? kkak ngga sadar, mereka bisa lebih menyayangi kakak"
"tapi"
belum selesai, gadis itu memotong..
" nih kak, jangan terlalu dipikir kalo ngga punya pacar, kakak kayagini sedih, tetapi malah menjauh dari temen dan keluarga, memang pap ? memang pacar itu Tuhannya kakak apa ?"sejenak putaran waktu serasa berhenti.." sinih kakak beli satu, karna kamu pinter "
" asiiikk, nih kak, aku pilihin yang paling bagus"
setelah ia menerima bunga itu kemudian
"ini buat kamu dik" untuk pertama kalinya dia tersenyum tanpa beban..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar